Translate

Rabu, 21 Maret 2018

Apa itu KKN? Bagaimana Menghadapinya?

KKN adalah suatu kewajiban. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian ke masyarakat dimana para mahasiswa/i turun ke lingkungan masyarakat. Umumnya kegiatan ini dilakukan selama 30-40 hari.

KKN merupakan suatu media utk menyalurkan bakat dan keahlian mahasiswa. Dengan adanya kegiatan KKN, Seorang mahasiswa diharapkan mampu untuk berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat. Baik dalam upaya pemecahan masalah sosial maupun partisipasi peningkatan taraf hidup.

Masyarakat seringkali beranggapan bahwa mahasiswa KKN adalah "Tamu Kehormatan". Hal ini tidak ada salahnya, karena mereka merasa mendapat suatu keberuntungan untuk bisa memberdayakan para Kaum Intelektual Muda guna memajukan daerah mereka. 

Sebagai Mahasiswa yang baik juga harus bisa memberi Feed Back, Menjawab tantangan atas apa yg diharapkan oleh masyarakat. jangan segan ataupun malu utk menanyakan permasalahan yg ada di daerah tempat KKN. Dengan demikian bisa dipahami secara utuh keadaan yang ada dan dicari pemecahan masalah / solusinya.

Satu hal yang juga tak kalah penting untuk dipahami ialah selama kegiatan KKN, Mahasiswa merupakan  anggota masyarakat tempat KKN dilaksanakan. Dengan alasan demikian, selama kegiatan KKN mahasiswa harus menjalankan budaya dan kebiasaan yg ada di daerah tersebut (selama itu baik). Dengan hal demikian juga akan bisa dipahami nantinya bagaimana keadaan tempat KKN secara utuh dan memudahkan Mahasiswa utk menjalankan program atau kegiatan, terutama yg berkaitan dgn sosial kultural. 

Berikut ini Beberapa Persiapan yang dapat dilakukan sebelum kegiatan KKN:
1. Menentukan Ketua kelompok KKN, ketua desa, Kelurahan, Kecamatan dan Kota
biasanya kelompok KKN akan memilih salah satu anggotanya untuk menjadi ketua, kemudian sekretaris dan bendahara. selain itu, juga dipilih ketua untuk tingkat kelurahan, kecamatan dan kota (opsional, tidak wajib).

2. Menentukan transportasi menuju tempat KKN
Apabila tempat nya tidak terlalu jauh dan barang yang dibawa tidak terlalu banyak, bisa memilih kendaraan roda dua.
Akan tetapi, jika jarak nya jauh dan barang yang dibawa banyak. maka alangkah baiknya menggunakan mini bus. atau bisa juga menggunakan bus besar (barengan dengan kelompok KKN desa lain yg berdekatan)

3. Biaya hidup di Tempat KKN
Meskipun biasanya mahasiswa KKN tinggal di rumah warga sekitar. Namun, juga perlu mempersiapkan berbagai dana yang akan keluar nantinya. seperti membeli beras, lauk pauk, sayuran, dan biaya tak terduga lainnya.
Biasanya dana akan dikumpulkan secara kolektif oleh masing2 anggota kelompok KKN dengan besaran yang sama.

4. Tempat tinggal selama KKN
ini merupakan hal yang paling penting untuk dipersiapkan sebelum KKN. 
alangkah bagusnya para mahasiswa  peserta KKN melakukan minimal 1x Observasi atau turun ke tempat KKN sebelum benar2 melaksanakan kegiatan disana.
Pada saat tersebut, perwakilan peserta kelompok KKN (biasanya juga didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan / DPL) akan berdiskusi dengan aparat desa atau pemerintah setempat perihal dimana nantinya mahasiswa KKN akan bertempat tinggal.
Alangkah lebih baiknya (menurut saya), tempat tinggal ini dipisah antara lelaki dan perempuan. kemudian pilih rumah yang ada penghuninya (jangan rumah kosong). pilih tempat tinggal yg lebih lengkap fasilitasnya diperuntukkan bagi pihak perempuan.

5. Acara dan Kegiatan Selama KKN
Acara dan kegiatan yang akan dilakukan selama KKN harus dipersiapkan. hal ini agar selama masa KKN tidak terjadi kebingungan yang nantinya akan menjadi suatu persepsi buruk bagi masyarakat kepada mahasiswa dan institusi kampus.
Beberapa Kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya;
a. Lomba Menabung dan menghias tabungan (bid. ekonomi)
b. Lomba cerdas cermat (bid. pendidikan)
c. Lomba Azan, Sholat, Hafalan Quran (bid. Agama)
d. Lomba Lari, Pacu Karung, Push Up, Sit Up (bid. olahraga)
e. Lomba Pidato (bid. sosial)

6. Perlengkapan dan Peralatan selama KKN (baik Pribadi maupun Kelompok)
Hal ini agar kegiatan KKN bisa berjalan dengan baik dan tidak dihalangi oleh kondisi teknis. perlengkapan pribadi yang perlu dibawa diantaranya handuk, pakaian santai, pakaian formal, sabun muka, sabun mandi, gosok gigi, odolnya, dan lain sebagainya yg tidak bisa saya sampaikan satu persatu (khususnya perlengkapan wanita 😁😂)
Sementara untuk keperluan Kelompok diantaranya Perlengkapan makan, masak dan obat-obatan.

7. Bagaimana Adat dan Kebiasaan di Tempat KKN
hal ini juga perlu diperhatikan agar tidak terjadi miss komunikasi selama kegiatan KKN. Mahasiswa hendaknya dapat menempatkan diri selama kegiatan berlangsung. terkadang ada budaya dan kebiasaan yang tidak sesuai dengan apa yang ada di lingkungan tempat tinggal asal dengan lingkungan KKN. mahasiswa hendaknya tidak langsung men-cap atau men-judge (menghakimi) hal tersebut salah. apabila ada yang tidak sesuai etika moral dan agama, hendaknya diingatkan dan dicoba melakukan perubahan terhadapnya dengan cara yang baik, sabar dan berkelanjutan.

Beberapa contoh hal atau kegiatan yang dapat dilakukan selama KKN:
1. Bersilaturrahmi dengan Aparat Pemerintahan tempat KKN, Ninik Mamak, Alim Ulama dan Tokoh-tokoh Masyarakat sekitar.

2. Gotong Royong dengan Warga Sekitar Dimana mahasiswa KKN menjadi motor penggerak untuk mengajak warga masyarakat membersihkan rumah ibadah ataupun lingkungan sekitar.

2. Memperbaiki Fasilitas Umum dan Rumah Ibadah
Mahasiswa menjadi pendorong sekaligus aktor utama memperbaiki fasilitas umum dan rumah ibadah yang ada di tempat kegiatan KKN.

3. Memeriahkan hari besar nasional atau hari besar keagaamaan
Dimana mahasiswa KKN menjadi panitia dan bekerjasama dengan Pemuda, Karang Taruna dan Remaja memeriahkan hari besar nasional dan hari besar keagamaan. seperti HUT RI 17 Agustus, Maulid Nabi, dan lain sebagainya.

4. Ikut serta dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan dan pemuda
Mahasiswa harus berperan aktif di dalam masyarakat,  minimal menjadi peserta dari berbagai tradisi dan kegiatan masyarakat sekitar tempat KKN. seperti ngaji bersama nenek-nenek, olahraga sore bersama pemuda, ceramah mingguan dan lain sebagainya.




5. Mengajar mengaji di Masjid atau Mushalla di tempat KKN













6. Melakukan Tadarus Al-quran di Masjid atau Mushalla setelah sholat maghrib, menjelang sholat isya













7. Melakukan kunjungan ke Sekolah (SD / SMP / SMA)













8.Melaksanakan berbagai Lomba, seperti:
a. Lomba Menabung dan menghias tabungan (bid. ekonomi)
b. Lomba cerdas cermat (bid. pendidikan)
c. Lomba Azan, Sholat, Hafalan Quran (bid. Agama)
d. Lomba Lari, Pacu Karung, Push Up, Sit Up (bid. olahraga)
e. Lomba Pidato (bid. sosial)

NB: JANGAN LUPA BUAT HADIAHNYA, BIAYA SENDIRI DONK! 😂
9. Melakukan refreshing ke objek wisata sekitar tempat KKN
tidak hanya sibuk dengan berbagai kegiatan kemasyarakatan dan keagamaan, mahasiswa KKN juga harus melakukan refreshing ke tempat wisata. namun, tetap harus sesuai dengan aturan dan adab kebiasaan masyarakat. serta jangan lupa ajak remaja atau pemuda sekitar untuk turut serta, agar dapat menjalin komunikasi dan silaturrahmi yang lebih baik.











10. Melakukan acara perpisahan beberapa hari sebelum selesai KKN
Setelah melakukan berbagai kegiatan selama masa KKN, kini tiba saatnya untuk berpisah. maka buatlah suatu acara atau kegiatan sederhana-pun bolehlah untuk membuat KKN menjadi suatu momen kehidupan yang emosional.
berbagai kegiatan diantaranya seperti Bakar Jagung, Makan Bersama, Tabligh Akbar atau Kegiatan Lainnya.




itulah sekelumit hal-hal yang terkait dengan KKN dan bagaimana menghadapi nya. semoga bermanfaat.... 😊

NB:
1. biasanya nanti akan turun tim dari kampus secara mendadak untuk melakukan inspeksi, persiapkan diri kapanpun dimanapun.

2. jangan sampai ada anggota kelompok KKN yang sakit, karena akan mengganggu kegiatan. atur pola makan dan waktu istirahat dengan baik. jika memang sudah terjadi sakit, jangan tinggalkan, tunjukkan solidaritas.

3. Setelah selesai KKN, tetap selalu bersilaturrahmi dan komunikasi dgn masyarakat tempat KKN. meskipun tidak intensif, minimal pergilah berkunjung kesalan sekali seumur hidup setelah kegiatan KKN usai.

bila ada pertanyaan dan hal yang ingin dipertanyakan, silahkan kirim di kolom komentar ya...

Selasa, 06 Maret 2018

Tahapan Menuju Wisuda di UIN Imam Bonjol Padang

Wisuda merupakan tahapan akhir dari Rangkaian Masa Perkuliahan. Setelah melalui sekitar 8 semester atau 4 tahun, seorang mahasiswa akan dihadapkan kepada dua pilihan; Wisuda atau menjadi "Mahasiswa Abadi". 

Setiap Mahasiswa tentu berkeinginan untuk memakai toga, wisuda dan menjadi seorang sarjana. Namun, itu semua tak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu perjuangan, pengorbanan dan melalui jalan berliku atas tahapan yang telah ditentukan oleh pihak kampus dan fakultas. 

Berikut tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk sampai ke Fase Wisuda:
1. Perkuliahan
Kuliah merupakan kegiatan belajar yang dilakukan oleh mahasiswa dengan dibimbing oleh satu atau dua orang dosen.
biasanya masa untuk tatap mata perkuliahan sekitar 7 semester atau 3,5 tahun. Pada semester 8, relatif tidak ada lagi mata kuliah wajib dan saat itulah waktu untuk penulisan skripsi.

2. Bimbingan Skripsi
yaitu kegiatan dimana mahasiswa meminta bimbingan kepada dosen pembimbing. 

sebelum melakukan bimbingan, seorang mahasiswa akan terlebih dahulu memohonkan judul skripsi nya kepada PA (Pembimbing Akademik). Setelah judul  tsb disetujui, dilanjutkan ke Pihak Jurusan. Setelah disetujui, maka akan dikeluarkan suatu Surat Keterangan yang menyatakan bahwa judul yang akan diteliti (dijadikan skripsi) diterima dan dituliskan siapa pembimbing 1 dan pembimbing 2 pada surat tersebut.
Lembar Kontrol Bimbingan Pemb. 1
Lembar Kontrol Bimbingan Pemb. 2
Kegiatan bimbingan skripsi ini dilakukan selama kurang lebih tergantung apakah Bab 1 sampai 3 telah benar. Lebih tepatnya disebut Fase Proposal Skripsi, karena fokus nya adalah Bab 1 - 3 dari skripsi yang ditulis.  
Cover Proposal Skripsi yg disetujui Pembimbing 1
Cover Proposal Skripsi yg disetujui Pembimbing 2
Surat Mohon Diseminarkan
Salah Satu Syarat Mendaftar Seminar Proposal



Bimbingan ini dilakukan terlebih dahulu ke Pembimbing 2. Setelah disetujui, dilanjutkan ke Pembimbing 1. Kemudian setelah disetujui juga oleh Pembimbing 1, maka proposal skripsi siap untuk di-ujian seminar proposal-kan.

3. Seminar Proposal
Adalah Tahapan dimana Bab 1 sampai 3 dari skripsi yang ditulis mahasiswa telah disetujui oleh dosen pembimbing dan siap untuk di-uji oleh penguji.

Seminar ini dilakukan dengan mempresentasikan nya di depan 5 orang, yang terdiri atas 2 orang dosen pembimbing, 2 orang dosen penguji dan 1 orang ketua sidang (ketua jurusan atau sekretaris nya).

Lembar Berita Acara Seminar Proposal
SK yg menunjukkan Dosen Penguji Seminar Proposal

Biasanya presentasi yang disampaikan tidak mencakup keseluruhan Bab 1 - 3, hanya pada Bab 1 (terutama latar belakang masalah) dan Bab 3 (metodologi penelitian). 

Setelah dipresentasikan, kemudian dosen penguji akan memberi pertanyaan dan dijawab oleh mahasiswa bersangkutan. Setelah itu, dosen pembimbing akan memberikan saran dan perbaikan atas apa yang dikritik atau dipertanyakan oleh dosen penguji tadi. Nantinya keputusan apakah mahasiswa tersebut dinyatakan lulus atau tidak akan disampaikan oleh Ketua Sidang.

4. Ujian Komprehensif
Adalah ujian akhir atas mata kuliah yang telah dipelajari oleh mahasiswa. Biasanya mata kuliah yang diujiankan adalah mata kuliah wajib jurusan. Ujian ini akan diberikan oleh dosen yang telah ditentukan oleh jurusan kepada sejumlah mahasiswa. metode atau cara ujian komprehensif ini tergantung kepada dosen yang ditentukan tersebut, bisa seperti ujian tulis, ujian lisan, membuat sebuah laporan dan lain sebagainya.

Syarat untuk bisa mengikuti ujian ini adalah memiliki SKEK (Surat Keterangan Ekstrakulikuler dan Keterampilan) atau Sertifikat berbagai kegiatan dengan minimal 100 poin. Selain itu, mahasiswa bersangkutan juga telah menyelesaikan semua mata kuliah dan tidak ada mengulang lagi.

Ujian ini merupakan salah satu syarat mutlak yang menentukan apakah seorang mahasiswa bisa untuk diluluskan / wisuda. artinya jika tidak lulus ujian ini, maka mahasiswa tidak bisa wisuda, walaupun telah menyelesaikan skripsi nya.

5. Ujian Munaqasyah
Adalah ujian atas hasil penelitian (Bab 5). ujian hampir sama dengan Seminar Proposal, hanya perbedaan nya adalah pada apa yang dipresentasikan. Ujian munaqasyah mempresentasikan hasil atas penelitian yang dilakukan atau Bab 5 dari skripsi mahasiswa.

Setelah melalui berbagai tahapan tersebut, mahasiswa akan bisa menyelesaikan misi suci nya dan berjalan bangga menuju altar gelar sarjana.


NB: Jika dinyatakan lulus atas setiap tahapan 😁

Selasa, 13 Februari 2018

Kampus III UIN Imam Bonjol Padang, Dimana "Jalan yang Penuh Kerikil Tajam" Bukanlah bermakna Kiasan

Lambang IAIN Imam Bonjol
Lambang UIN Imam Bonjol

UIN Imam Bonjol adalah salah satu universitas di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Universitas ini berdiri pada tanggal 29 November 1966 dengan nama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol. Terdiri atas empat fakultas, yaitu Fakultas Tarbiyah di Padang, Ushuluddin di Padang Panjang, Syariah di Bukittinggi dan Adab di Payakumbuh. Semenjak tahun 1976, lima fakultas tersebut dipusatkan di Kota Padang. Namun, Fakultas Syariah dan Tarbiyah masih tetap dipertahankan sebagai fakultas cabang di daerah masing-masing. Berdasarkan Perpres No. 35 tahun 2017, secara resmi IAIN Imam Bonjol berubah nama menjadi UIN Imam Bonjol

UIN Imam Bonjol Padang saat ini memiliki tiga lokasi kampus perkuliahan. Kampus I berada di Jl. Jenderal Sudirman, dimana merupakan lokasi perkuliahan untuk mahasiswa pascasarjana.
Kampus II berada di Kelurahan Lubuk Lintah, Kecamatan Kuranji, dimana merupakan lokasi perkuliahan untuk lima fakultas; Tarbiyah dan Keguruan, Syariah dan Ilmu Hukum, Ushuluddin dan Studi Agama, Adab dan Humaniora, serta Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
Sementara itu, kampus III UIN Imam Bonjol Padang berlokasi di Sungai Bangek, Kecamatan Koto Tangah. Kampus ini merupakan lokasi perkuliahan untuk mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) yang terdiri dari dua jurusan; Ekonomi Syariah dan Manajemen Perbankan Syariah.

Pemandangan Kampus III UIN Imam Bonjol
Kampus III UIN Imam Bonjol Padang berlokasi di pinggiran kota. Kampus ini terletak di Kelurahan Sungai Bangek, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Kecamatan tersebut berbatasan langsung dengan Kabupaten Padang Pariaman. Jarak tempuh menuju lokasi kampus sekitar 20 KM dari pusat kota. sementara jarak menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sekitar 14 KM. Hal ini semakin menegaskan keberadaan kampus yang terletak di daerah pinggiran Kota Padang.

Apabila hendak menuju ke kampus III UIN Imam Bonjol Padang ini, memerlukan usaha yang sedikit lebih. Hal ini dikarenakan sarana transportasi dan kondisi jalan menuju lokasi kampus masih terbatas. Dari Pusat Kota, untuk menuju kampus ini terlebih dahulu melalui jalan By Pass arah ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM), kemudian masuk ke Simpang Parak Buruak (ditandai dengan Plang SMA 13 Padang, arah kanan). Kemudian lurus sampai bertemu simpang 3, lalu tetap terus lurus.
Simp. 3, Pilih Jalan Yang Lurus
Kemudian stelah itu sampai di Simpang 4, belok ke kiri.
Simp. 4, belok ke kiri
Terus Lurus sampai bertemu gapura Mushalla, belok ke kanan.
Gapura Mushalla, Belok Kanan
Kemudian terus lurus hingga sampai ke Kampus III UIN Imam Bonjol Padang.
(NB: Harap berhati-hati karena kondisi jalan yang belum layak)

Apabila dilihat dari jauh, Gedung Kampus III UIN Imam Bonjol Padang terlihat begitu megah. Sepasang gedung elegan diantara bukit yang masih hijau dan alami, menciptakan pemandangan yang cukup eksotis. 

Kampus ini terdiri atas 2 gedung perkuliahan, yaitu gedung A dan B (Gedung A terletak di depan gedung B).
Gedung A dan B
Penghubung diantara dua gedung tersebut adalah anak tangga yang memiliki kemiringan yang cukup ekstrim.
Tangga Penghubung gedung A dan B
Gedung A Kampus III UIN Imam Bonjol Padang terdiri atas 4 lantai. Lantai pertama (dasar) digunakan sebagai Lobby, Ruang Pelayanan Akademik dan Kemahasiswaan, Ruang Dosen, Ruang Pegawai dan Karyawan, Ruang Pimpinan, Ruangan Organisasi Kegiatan Mahasiswa dan Galeri Investasi Syariah.
Gedung A Kampus III UIN Imam Bonjol

Lobby Gedung A

Galeri Investasi Syariah
Lantai 2 terdiri atas ruangan perkuliahan (6 kelas), Mushalla Laki-laki, dan Mushalla Perempuan.
Koridor lantai 2

Ruangan Perkuliahan

Mushalla Laki-laki
Lantai 3 juga terdiri atas ruangan perkuliahan (5 kelas) dan perpustakaan.
Perpustakaan Fakultas
Sementara lantai 4 digunakan sebagai Aula.
Lantai 4, Aula.
Keempat lantai di gedung A memiliki masing-masing Toilet / WC di sudut kiri dan kanan gedung.

Tidak jauh berbeda dengan Gedung A, Gedung B Kampus III UIN Imam Bonjol Padang juga memiliki fungsi dan jumlah ruangan yang hampir sama. Perbedaanya adalah Gedung B hanya dipakai untuk kegiatan perkuliahan (lantai 2 dan 3). sementara lantai pertama (dasar) dan lantai 4 masih belum difungsikan, serta juga tidak terdapat mushalla di lantai 2 dari gedung ini.
Gedung B Kampus III UIN Imam Bonjol
Dalam hal Ekonomi, untuk menunjang kegiatan konsumsi mahasiswa/i dalam masa perkuliahan di Kampus III UIN Imam Bonjol, terdapat beberapa warung makan dan kedai di sepanjang sejajar gedung A. beberapa menu yang tersedia seperi Nasi Goreng, Mie Rebus, Mie Goreng dan lain sebagainya. Selain itu, juga terdapat rumah makan / ampera yang harganya cukup sesuai dengan kantong mahasiswa.
Warung dan Kedai di Kampus III UIN Imam Bonjol
Kondisi Perkuliahan di Kampus III UIN Imam Bonjol Padang dapat dikatakan cukup kondusif. Mahasiswa/i menjalani kegiatan perkuliahan dengan cukup optimis dan antusias, meskipun tidak sedikit yang mengeluhkan kondisi yang terjadi. Hal yang dikeluhkan seperti Teman yang ditemui itu-itu terus, Kondisi Jalan yang tak kunjung layak dan berbahaya, sarana transportasi yang terbatas (Bus Kampus dan Bus Pemko). Namun, meskipun dengan segala kekurangannya, mereka tetap berfikir positif dan terus berjuang demi suatu kehidupan yang lebih baik di masa depan kelak.

No Pain No Gain menjadi motivasi mereka melewati hari-hari berat perkuliahan. Batu dan Kerikil Tajam menjadi cambuk pelecut semangat untuk tidak menyerah dalam keadaan terasing mereka.
kondisi jalan menuju Kampus III UIN Imam Bonjol Padang
Sarana Transportasi Dari dan Menuju ke Kampus III UIN Imam Bonjol Padang

Jalan Penuh Kerikil Tajam Bukanlah Makna Kiasan Disini, Bung!!

Sabtu, 22 Juli 2017

Rivalitas Andalas

Bila di Jerman ada dua "Penguasa" yang saling "berperang" memenangkan juara Bundesliga, Bayern Munchen vs Borussia Dortmund, Merah vs Kuning.
Maka di Indonesia ada Rivalitas dengan warna yang sama dan (mungkin kebetulan) dalam Satu pulau yang sama pula, Semen Padang vs Sriwijaya FC.

Akan Tetapi, Apabila di Bundesliga, Si Merah, Die Bayern, sangat sering membajak pemain dari pesaing nya (terutama Dortmund). Maka Di Indonesia, hal tersebut dilakukan oleh si Kuning, Sriwijaya FC. Tidak jarang atau bahkan sangat sering Tim "Pembeli Lisensi" ini membajak pemain (yg telah Matang) dari tim lain (terutama Semen Padang).

Buktinya?
Eka Ramdani, Airlangga Sucipto, Yuu Hyun Koo dan yang terbaru: M. Nur Iskandar.

Pemain-pemain tersebut telah sedemikian rupa berkembang di Semen Padang. Terutama Yuu Hyun Koo dan M. Nur Iskandar.

Hyun Koo telah mampu beradaptasi secara penuh dengan persepakbolaan Indonesia. Menjadi seorang "Jenderal" Lapangan tengah yang berkualitas. Bahkan saat di Semen Padang, Ia diangkat menjadi vice-captain.
Tapi apa yang terjadi? Ia dibajak, dan berpindah haluan dari Barat ke Selatan, dari Pantai Padang ke Sungai Musi.
Kehilangan inilah yang menyebabkan SPFC kehilangan sosok "Jenderal" lapangan tengah hingga saat ini. Tak Salah publik Ranah Minang banyak yang menganggap Hyun Koo sebagai seorang "Pengkhianat".

M. Nur Iskandar, sosok penyerang lincah ini merupakan idola publik Ranah Minang semasa membela Semen Padang. Dengan dribbling yang menawan, plus kecepatannya bisa membuat pertahanan tim lawan kocar-kacir.
Kemudian kembali terjadi Pembajakan, disaat Ia dipuja-puji dan diharapkan menjadi penyerang handal di Semen Padang, Ia berpaling ke Laskar Wong Kito. Dari Rendang Padang ke Pempek Palembang.

Sangatlah jelas SFC sering membajak pemain matang dari "Tetangga Sebelah". Entah tujuannya memang untuk memperkuat komposisi pemain yang ada, atau untuk melemahkan "Rival satu Pulau". Atau bisa juga dendam masa lalu saat Laskar Wong Kito tidak mendapat jatah ke Liga Champions Asia, malah Semen Padang yang berlaga di AFC Cup (semasa dualisme kompetisi).

#Respect

Untuk Sebuah Nama

Untuk Sebuah Nama....

Kupejam mata ini,
Di kebisuan malam.
O... mimpi, bawalah dia.
Dalam tidurku...

Untuk sebuah nama..
Rindu tak pernah pudar..
O... mimpi, di mana dia.
Dambaan hati..

Hari ini, 22 Juli 2017. Tepat 19 tahun Usia mu...
Titania Hendryani.
Indah, itulah kesan pertama saat melihat wajahmu...
Sampai saat ini, Tak pernah sedikitpun terlupakan momen itu..
Satu senyuman yang rasanya baru kemarin kulihat...

Untuk Sebuah Nama...
Titania, Selamat Ulang Tahun.
Dimanapun Kamu berada, Ku doakan agar Engkau slalu sehat dan bahagia.

Hingga saat ini,
Aku masih memegang Larangan itu..
Tak akan menginjakkan kaki di wilayah tempatmu tinggal...
Walaupun rasanya begitu berat,
Untukmu aku bersedia...
Asalkan Kau Bahagia..

Untuk Sebuah Nama..
Rindu tak pernah pudar.
Itulah rasa yang ku pendam hingga saat ini..
Rindu, Melihatmu...

Aku Tak Ingin Memilikimu, Saat ini.
Semua hanyalah Fana..
Hanya Melihatmu Aku begitu Rindu.
Walaupun hanya sedetik, sepersekian detik pun.
Tak apa.

Hingga Saat ini,
Dimanakah Dambaan Hati?
Adakah Engkau Masih berada di kota ini?
Ataukah telah jauh melangkah meninggalkan seorang Pemujamu yang Hina ini?

Datanglah..
Walupun Hanya di dalam mimpi,

Biarlah..
Biarlah hanya di dalam mimpi,
Kucumbui bayangan dirimu..

Karena...
Kau satu, segalanya bagiku..
Di antara berjuta di sana..
Kau saja, belahan jiwa ini..
Tak ingin yang lain di sisiku..

Titania,
Senyum mu adalah Bintangku.
Wajahmu adalah Malamku.

Selasa, 11 Juli 2017

Hakikat Ujian

Ujian, Sesuatu yang sakral.
Ujian mengukur seberapa jauh kemampuan Kita.

Mengapa tak dilakukan dengan jujur?? Mengapa harus mencontek??

Semenjak SD, MTsN, MAN, hingga saat ini kuliah di Salah Satu Universitas Islam "terbaru" di Kota Padang, selalu saja ada teman yang mencontek dan memberi contekan.
Kenapa?? Tradisi? Budaya? Bentuk Solidaritas???

Ironi. Mungkin karena inilah kemajuan tak signifikan terjadi di Bumi Pertiwi. Mungkin karena "bibit Plagiatisme" inilah Indonesia tak memiliki Inovasi yang aplikatif massal. Mencontek! Men-jiplak hasil pikiran orang lain!

Apa yang Kita dapatkan dengan mencontek??
Memang dengan berbuat "nakal" tersebut setidaknya saat ujian bisa mendapat nilai yang baik. Tapi kepuasannya? Rasa bangga atas nilai tersebut? Cuih.... hanyalah milik orang lain. Nilai dari orang lain.

Mungkin dalam pikiran Kita, ujian hanyalah untuk mendapatkan nilai dan lulus.
Tapi, cobalah berpikir. Secara lebih jauh, ujian itu sebenarnya untuk memberitahu kita bahwa "Seharusnya" Menguasai KONSEP yang diujiankan. Ingat: MENGUASAI. Bukan Menghafal. Apabila konsep telah dikuasai tak perlu lagi menghafal. Cukup dengan redaksi yang komunikatif, maka Intisari jawaban atas pertanyaan yang ditanyakan tersebut akan dijawab dengan Tuntas.

Jadi, yang perlu kita renungkan ialah: Ujian ini sebenarnya untuk apa? Untuk mencari nilai kah? Atau membuat Kita menguasai Konsep?

Semoga Kita Selalu Berada dalam Jalan Yang Benar.
Semoga Kita Segera Bertaubat dan Mulai Melihat Kemampuan Diri Sendiri dengan lebih Bangga.
#Respect

Rabu, 15 Juni 2016

Mahasiswi Terserang Sesak Nafas saat Ujian Akhir Semester

Seorang mahasiswi di salah satu PTN "Favorit" di Lubuk Lintah diberitakan mengalami sesak nafas dan kejang-kejang saat Ujian Akhir Semester. Mahasiswi yang diketahui berinisial I (20) mengalami "sakaratul maut" saat Ujian Akhir Semester mata kuliah Aspek Hukum dalam Bisnis. Beliau dikenal di mata teman-temannya sebagai mahasiswi yang pintar dan rajin beribadah.

Menurut keterangan saksi yang tak ingin disebutkan namanya, Beliau mengalami sesak nafas sesaat setelah masuk kelas. sebelumnya Beliau meminta izin ke dosen pengawas untuk ke luar kelas. Kemudian setelah masuk kembali dan mencoba menjawab soal-soal ujian akhir semester, tiba-tiba Beliau terkulay jatuah dan mengalami kejang-kejang. Hal ini membuat penghuni kelas "panik" dan memanfaatkan keadaan.

Hingga berita ini ditulis, Sang Mahasiswi diketahui telah sadar dan bisa beraktivitas dengan lincah seperti sedia kala. Asumsi yang beredar mengatakan bahwa musibah yang dialami mahasiswi tersebut karena soal-soal ujian mata kuliah Aspek Hukum dalam Bisnis yang dikerjakannya tergolong sangat berat dan mengagumkan.


NB: Cerita ini bukan hanya fiktif belaka. Sebagian cerita memang ada benarnya. Namun, jangan terlalu serius menanggapi cerita ini...