Translate

Senin, 25 Januari 2016

Kabau Sirah ditikam Naga Mekes

hai. hai. hai.
slamat siang Sobat Kere semua yang lagi galau dan berduka atas gugurnya Semen Padang FC di Final Piala Jenderal Sudirman kemarin. udah pada move on belum nih???
pasti belum kan? pasti masih merasa kecewa dan sedih? sama Mas Bro, Gue juga! masa' udah main cantik dan keren githu bisa kalah ama si Mitra Kukar.

dari sudut pandang gue nih, ada beberapa faktor yg menyebabkan "tewas"-nya SPFC. yaitu:
1. Wasit
Gue pikir memang gak ada keputusan kontroversial dari wasit Thoriq Alkatiri sebagai wasit laga final tersebut. tapi Gue menangkap sepertinya Si Thoriq ini nggak "berjodoh" dengan SPFC.

Hampir setiap memimpin laga yg melibatkan SPFC, Kemenangan hampir selalu untuk pihak lawan. Selain di laga final kemarin, saat di semifinal leg 1 kemarin melawan PBFC kemenangan "diberikan" untuk pihak tuan rumah. Jadi, sepertinya Si Thoriq ini adalah "batu penghalang" buat SPFC meraih kemenangan, selain lawan yang dihadapi itu sendiri.

2. Kartu merah Yu Hyun Koo
Gue melihat kartu merah buat Dia merupakan hal yang konyol, terutama kartu kuning kedua. Masa pemain senior sekaligus pemain asing yang seharusnya memberikan teladan malah melakukan tindakan gegabah.

Seharusnya (menurut Gue) Dia gak perlu melakukan tekel ke Rodrigo, karena udah jelas dia telat dalam melakukan nya. jadi, mungkin kalau Dia gak kena kartu merah, pasti lini tengah SPFC masih stabil dan bisa memenangkan pertandingan.

3. Cedera Novan Satya dan masuk nya Ohorella
sebetulnya pos bek kiri SPFC adalah milik Satrio Syam. tapi karena Dia kena Akumulasi, maka Novan diamanahkan utk menjaga pos tersebut. Namun, penampilan nya tidak terlalu mengesankan buat Gue. bencana terjadi saat Dia mengalami cedera lutut di babak kedua. Posisi nya digantikan oleh Ricky Akbar Ohorella.

Gue pikir ini adalah pergantian "darurat" dan menjadi cikal bakal "terbunuh"-nya Kabau Sirah. Ohorella yang baru sembuh dari cedera jelas tidak terlalu siap masuk dalam pertandingan.

Maka disitulah Mitra Kukar mengeksploitasi-nya. gol penyama kedudukan via tendangan bebas Michel Orah terjadi akibat pelanggaran Ohorella terhadap salah satu pemain MK. serta gol kedua juga akibat terlambatnya Dia menutup pergerakan Yogi Rahardian, sehingga dengan mudah "berdansa" dan menceploskan bola ke gawang SPFC. Saya pikir faktor inilah yang paling menonjol yang menyebabkan kalahnya pasukan Bukit Indarung dari Ksatria Naga Mekes.

Kesimpulannya, bagi Gue kalah menang memang biasa. tapi kalau kalah di laga final merupakan hal yang sangat luar biasa dan nyesek banget Bro!

Tapi, yang paling penting dan harus di ingat bahwa kita tidak perlu memperkeruh apa dan siapa penyebab kekalahan, cukup Kita mengetahui nya sebagai suatu pelajaran dan pengalaman.

Selamat buat Mitra Kukar, istimewa nya buat Pak Jafri Sastra (kepuasan bathin tersendiri tentu nya).

dan tentunya, FORZA SEMEN PADANG!!! Tetap BUEK BANGGA RANAH MINANG!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar